Sabtu, 16 Juli 2011

TIPS MENGHADAPI DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI

Faktor dosen pembimbing skripsi seringkali jadi masalah bagi peneliti yunior, terutama mereka yang baru saja menyusun skripsi. Ada yang mengatakan, jika dosen pembimbingnya ‘sulit’ atau ‘merepotkan’. Ada pula yang kebetulan mendapatkan dosen pembimbing dengan kesan ‘cukup mudah’ atau ‘tidak menyulitkan’. Saya di sini akan sedikit bercerita tentang dosen pembimbing Anda, termasuk plus dan minusnya.

Anda tidak perlu harus bersikap underestimate ataupun sebaliknya tentang mereka. Pada dosen hanyalah melakukan pekerjaan (job) dari universitas/fakultas. Artinya, mereka pun bekerja dengan ditarget. Seperti halnya ditarget oleh banyaknya SKS dan jam perkuliahan. Pada mahasiswa skripsi, para dosen ditarget dengan menggunakan kartu bimbingan yang berisikan jadwal dan banyaknya pertemuan. Masing-masing kampus mentargetkan agar mahasiswa yang dibimbing oleh dosen yang bersangkutan dapat lulus dalam 1 semester. Jangan lupa, kampus Anda pun ditarget mengejar peringkat akreditasi berdasarkan banyaknya kelulusan. Tidak mengherankan apabila pihak kampus memberikan target kepada para dosen pembimbing skripsi.

Setiap dosen masing-masing memiliki lebih dari satu mahasiswa bimbingan skripsi. Ini yang mesti Anda pahami, karena Anda bukanlah satu-satunya yang dibimbing atau mempekerjakan mereka. Ada beberapa di antaranya yang memiliki lebih dari 3 mahasiswa bimbingan skripsi. Tentu akan sangat menjengkelkan apabila tidak ada satupun mahasiswanya yang bimbingan hingga lebih dari satu bulan. Mereka akan merasa iri karena ruangannya selalu kosong dari bimbingan skripsi.

Seringkali ada semacam kejenuhan dari dosen pembimbing. Bisa jadi mereka menghadapi topik penelitian yang selalu sama, tidak ada beda dengan skripsi sebelumnya. Pola yang selalu berulang tentunya akan berpengaruh pada sisi emosi, temperamen, dan sikap. Belum lagi ditambah dengan urusan/perkara di rumah/keluarga. Semua ini bukan urusan Anda, tapi Anda di sini harus memahami masalah mereka, jika hendak menaklukkan mereka para dosen pembimbing.

Tips pertama, rajinlah untuk selalu bertemu atau rutin membuat pertemuan. Setidaknya satu kali dalam seminggu. Pertemuan tersebut hanya akan memberikan rasa pasti atau kepastian bagi dosen, apabila mahasiswanya masih aktif. Banyaknya pertemuan bisa pula akan memberikan kesan, jika Anda memang serius untuk dibimbing olehnya. Jika beruntung, Anda akan sedikit mendapatkan keistimewaan.

Tips kedua, persiapkan segala sesuatunya pada pertemuan pertama. Pada pertemuan pertama biasanya akan membahas mengenai topik penelitian. Usahakan Anda sudah memiliki topi yang hendak diajukan. Buatlah draft rencana penelitian, lalu perlihatkan dan ceritakan di depan dosen pembimbing. Sebenarnya ini hanya untuk menciptakan kesan positif/baik dari si dosen. Jika pada akhirnya Anda belum siap, maka pertanyaan yang perlu diajukan bukan mengenai topik, akan tetapi pertimbangan topik sebaiknya Anda yang mungkin bisa direkomendasikan oleh si dosen. Konsekuensinya, bisa jadi topik yang direkomendasikan mungkin di luar keinginan Anda. Misalnya, menggunakan alat analisis yang rumit atau memanfaatkan metode survei yang merepotkan.
Tips ketiga, usahakan bertanya jika Anda belum memahami atau mengerti sesuatu yang terdapat pada penelitian Anda. Kurangi terlalu banyak bertanya, karena Anda akan dinilai kurang mau berusaha. Para dosen pembimbing cukup paham kemampuan akademis dari mahasiswa bimbingannya. Berterus terang akan lebih baik, karena dosen akan mengetahui kepastian Anda dalam menyelesaikan skripsi. Misalnya, apakah Anda nanti bakal molor ataukah menyelesaikan tepat waktu.

Tips keempat, turuti arahan dari dosen pembimbing. Tidak jarang, arahan yang diberikan terkesan tidak rasional atau mungkin keliru. Anda tidak bisa menilai keliru atau tidak, karena dalam hal ini, para dosen itu memiliki pengalaman dalam membimbing skripsi. Sesekali mengkoreksi, bukan membantah, dan sebaiknya dihindarkan untuk terlalu sering mengkoreksi atau membantah. Siapa yang benar atau siapa yang salah baru akan diketahui setelah sidang atau pendadaran (ujian skripsi).

Tips kelima, hindarkan terlalu memaksa untuk bertemu (bimbingan). Sekalipun Anda punya hak, akan tetapi para dosen ini pun tidak bisa disamakan dengan mesin. Mereka terkadang punya masalah pribadi yang suka atau tidak suka berimbas pada jadwal bimbingan Anda. Ini adalah bagian dari plus dan minus para dosen bimbingan yang harus Anda pahami. Tujuannya adalah untuk menciptakan kesan baik dari mereka.

Mengapa harus menciptakan kesan baik dari para dosen pembimbing? Dalam memberikan penilaian, para dosen tidak menggunakan ukuran penilaian skripsi secara baku. Beberapa kampus menerapkan metode penilaian fleksibel yang diserahkan kepada masing-masing dosen pembimbing. Jika pun bukan untuk kepentingan nilai, setidaknya dengan mengikuti tips di atas, para dosen tidak mempersulit proses bimbingan skripsi.

Semoga berhasil.

1 komentar: